Jika selama ini anda menganggap kucing menanam najisnya kerana ia pentingkan ‘kebersihan’ anggapan anda betul tetapi tidak 100%…
Jom kita baca kisah dongeng ini dahulu ya, tapi versi Indonesia dong hahaha......
........................
Dahulu kala, kucing bersahabat dengan harimau. Mereka selalu bersama-sama di hutan . Harimau tidak pandai berburu, maka kucing yang mencari hewan buruan untuk mereka berdua. Karena tubuh kucing kecil, maka ia hanya dapat menangkap hewan-hewan kecil untuk mereka makan.
Harimau sering merasa lapar karena makanannya hanya sedikit. Ia sering melihat kucing berburu dan berpikir, kalau ia berburu, tentu ia akan mendapat mangsa yang lebih besar dan ia dapat makan sampai puas.
“Kucing,” kata harimau. “Aku ingin berburu, tapi aku tidak tahu caranya. Ajari dong,”“Gampang, kok,” kata kucing. Lalu ia mulai mengajarkan cara mengejar hewan buruan.
Esoknya, kucing menunjukkan bagaimana menerkam dan menangkap buruannya.
Harimau belajar dengan cepat. Ia sudah dapat menangkap hewan buruan besar. Tapi harimau tidak puas.
“Kucing sangat pintar,” katanya dalam hati. “Pasti ada ilmu lain yang dimilikinya. Ia harus mengajarkannya kepadaku.”“Hai, kucing,” kata harimau. “Kau sudah mengajarkan aku berburu. Ajari aku kepandaian lain, dong.”“Kepandaian apa lagi?” jawab kucing. “Semua sudah kuajarkan kepadamu”
Harimau masih penasaran. Ia berpikir terus, bagaimana caranya agar kucing menunjukkan kemampuan yang belum diajarkannya.
“Mungkin kalau aku mengejutkannya,” kata harimau dalam hati, “kucing akan menggunakan ilmu itu.”
Pada suatu hari, kucing sedang tidur. Harimau mengendap-endap dan menerkam kucing! Kucing terkejut tapi ia dapat menghindar dan memanjat sebatang pohon yang tinggi.
Pada saat itu kucing baru teringat bahwa ia belum mengajarkan cara memanjat pohon kepada harimau. Sementara harimau yang merasa dikhianati, marah besar.
“Kucing!” teriak harimau dari bawah pohon. “Aku tahu kau bukan teman yang baik. Akan kubalas kau!”
Harimau menunggu kucing turun dari pohon, tapi kucing tetap bertahan . Akhirnya harimau merasa lelah dan lapar, ia pun pergi sambil mengancam,
” Kau tidak bisa lari dariku. Ke manapun kau pergi, aku akan mencarimu.”
Setelah harimau pergi, kucing turun dari pohon dan lari ke perkampungan manusia. Kepandaiannya menangkap tikus membuat manusia suka padanya dan sering memberinya makanan. Kucing pun tinggal di perkampungan. Namun, walaupun kucing tahu harimau tidak dapat mengejarnya ke perkampungan, ia selalu berhati-hati. Setiap membuang kotoran kucing selalu menimbunnya dengan tanah atau pasir atau dedaunan agar tidak tercium dan dapat ditemukan oleh harimau.
..........................
Ahahahah ia cuma cerita dongeng. Jadi kenapa kucing timbus najisnya?
Seperti yang anda sedia maklum, selepas ‘melepas’ kebanyakkan kucing akan menimbus najisnya (atau kencingnya).
Tidak dinafikan kucing memang haiwan pembersih jika dibandingkan dengan haiwan @ binatang peliharaan lain, namun ‘kebersihan’ bukanlah sebab utama perlakuan tersebut.
Berikut merupakan fakta ringkas mengapa kucing menimbus najisnya:
Untuk mengelakkan kucing yang lebih dominan rasa tercabar
Untuk mengelak pemangsa
Sebagai pengiktirafan anda adalah ‘bos’ mereka (kucing rumah)
Dan juga kebersihan..
MENIMBUS NAJIS MERUPAKAN NALURI HIDUP SEMULAJADI KUCING
Kucing menggunakan bahan buangannya seperti najis atau kencing untuk menandakan kawasan jajahannya.
Mungkin bau najis kucing sama sahaja bagi kita, tetapi tidak bagi kucing. Setiap kucing mempunyai bau najis tersendiri yang hanya dapat dikesan oleh kucing sendiri. Ini disebabkan oleh kewujudan bahan kimia unik yang berbeza pada setiap kucing.
Dalam habitat semulajadinya, kucing (semua jenis kucing – singa, harimau, harimau bintang…) seringkali bersaing untuk mendapatkan kawasan jajahan @ perburuan mereka. Najis atau kencing digunakan sebagai cara untuk memberi isyarat bahawa kawasan tersebut adalah jajahan mereka. Untuk tujuan ini kucing tidak akan menimbus najisnya.
Hanya kucing dominan (tomcat) sahaja yang akan berbuat demikian. Kucing dominan adalah kucing yang lebih besar, lebih kuat atau kucing yang merasakan dirinya cukup kuat untuk mencabar kucing-kucing lain.
Kucing-kucing dalam kategori ini akan berak dan kencing merata-rata tanpa menimbus bahan buangan mereka. Kucing jenis ini adalah kucing yang anda lihat sering bergaduh sesama sendiri malahan mungkin pernah mencabar anda.
Kucing yang lebih kecil, lebih lemah, yang lebih kepada kategori ‘pengikut’ dan kucing betina pula akan lebih berhati-hati dengan bahan buangan mereka. Setiap kali mereka membuang najis atau kencing, mereka akan menanam bahan buangan tersebut.
Ia adalah satu cara untuk memastikan kucing dominan tidak merasa tercabar.
MENIMBUS NAJIS UNTUK MENGELAK ANCAMAN PEMANGSA
Selalunya kucing tidak akan membuang najis atau kencing berdekatan dengan tempat tinggalnya.
Kucing menimbus najis atau kencingnya jika ia membuang berdekatan dengan sarangnya terutama jika ia mempunyai anak kecil.
kucing hutan
Ini untuk mengelakkan keluarganya daripada dikesan oleh pemangsa.
Kucing peliharaan @ kucing rumah masih terbawa-bawa naluri hidup ini. Sungguhpun tidak ada pemangsa akan datang kerumahnya, ia masih berasa ragu-ragu. Penyelesaianya, ia akan pergi ke kawasan rumah jiran anda dan membuang najis disana.
ANDA ADALAH ‘BOS’ MEREKA
Jika anda memelihara kucing dan kucing tersebut menimbus najis atau kencing setiap kali ia melepas, itu menandakan bahawa kucing tersebut mengiktiraf anda sebagai ‘tuan’ atau ‘dominan’ dikawasan tempat tinggalnya.
kucing mengiktiraf anda sebagai tuannya
Berhati-hati jika kucing anda berak atau kencing merata-rata tanpa menimbus. Ini bermaksud mereka merasakan diri mereka lebih ‘dominan’ daripada anda.
Jika anda perhatikan setiap kali tiba musim mengawan tiba, kucing jantan akan datang berkunjung (jika anda mempunyai kucing betina) dan akan kencing merata-rata – dinding, tiang, tayar kereta…
Itu tandanya dia tidak mengiktiraf anda sebagai empunya kawasan tersebut. Ia merasakan dirinya lebih kuat daripada anda dan rumah anda adalah kawasan jajahan mereka (selain daripada memberi amaran kepada kucing-kucing lain).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan